Menjadikan sekolah terpercaya di masyarakat mencetak anak berprestasi, berbudi luhur, sehat jasmani dan rohani, baik dalam belajar maupun dalam kegiatan ekstra kurikuler dalam rangka menuntaskan wajib belajar sehingga berkualitas dibidang IMTAQ dan IPTEK

Sabtu, 08 Desember 2012



Memotivasi Anak Membaca

Oleh :Rahmat,S.Pd.
 Seperti yang kita ketahui bahwa ada empat aspek pada pelajaran bahasa Indonesia yaitu : 1. Mendengarkan, 2. Berbicara, 3. Membaca, dan 4. Menulis. Dari keempat aspek itu tidak dapat dipisahkan karena saling berhubungan dan saling tunjang – menunjang maka hal ini tentu harus dikuasai oleh semua manusia sebab kalau salah satu tidak dikuasai tentu akan mengalami hambatan dalam kehidupan terutama sekali bagi anak – anak yang menempuh pendidikan.
  Kalau kita bagi dari empat aspek menjadi dua maka aspek mendengarkan dan berbicara sebenarnya tidak perlu kita pelajari sebab manusia sudah sejak lahir dikodratkan bisa mendengar dan bisa berbicara kecuali bagi anak yang mengalami kelainan yaitu tuna rungu atau  tuna wicara, sedangkan aspek membaca dan menulis semua manusia harus mempelajarinya baik dari jalur  pendidikan formal maupun non formal, karena manusia kalau tidak bisa membaca dan menulis akan terkucil dan boleh dikatakan manusia yang  buta huruf.
Pada tulisan ini penulis hanya membahas satu aspek pelajaran bahasa Indonesia saja yaitu tentang membaca dan bagaimana cara memotivasi anak supaya rajin dan tidak bosan membaca.
Semua makhluk Allah dimuka bumi ini dalam hal membaca harus melalui proses
belajar hanya ada satu makhluk Allah yang bisa membaca tidak melalui proses belajar  yaitu : nabi besar Muhammad S.A.W. ini dapat kita baca pada kitab suci Al Quran surah
AL-Alaq yang artinya(ayat 1,

3, ...........................................................................................................................................

4, ...........................................................................................................................................

Dan  5................................................................................................................................. )

yang artinya,“ 1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, 3. Bacalah dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, 4. Yang mengajar manusia dengan perantaraan kalam, 5. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
Dari keterangan Al Quran tadi jelas sekali bahwa manusia harus bisa membaca dan ini sangat ditekankan sekali terbukti setelah nabi besar Muhammad S.A.W. bisa membaca maka semua penduduk  pada jaman nabi sudah terbebas dari buta huruf dan perkembangan akhlak manusia semakin baik. Berarti membaca memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia tampaknya sudah kita pahami bersama.
Sekarang timbul pertanyaan apa yang dimaksud membaca ? jawaban atas pertanyaan tersebut akan sangat luas dan beragam, bergantung dari sudut man kita hendak meninjaunya. Para pakar hingga saat ini umumnya masih memberikan batasan yang berbeda-beda. Menurut William, membaca harus ada harus  unsur pemahaman (understanding), sebab kegiatan membaca yang tidak disertai dengan pemahaman bukanlah kegiatan membaca. Menurut Anderson membaca adalah sebagai proses kegiatan mencocokkan huruf atau melafalkan lambang-lambang bahasa tulis atau reading is arecording and decoding process, sedangkan menurut Finnochiaro dan Bonomo membaca sebagai proses memetik dan memahami arti atau makna yang terkandung dalam bahasa tulis (reading is bringgingmeaning to and getting meaning from printed or witten materia). Kalau boleh kita simpulkan dari beberapa pendapat para pakar tadi bahwa sebenarnya pengertian membaca dapat digolongkan berdasarkan usia yaitu : usia anak dari Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama / atau atas dan usia Mahasiswa, sebab kalau pendapat dari Anderson jelas ini sesuai dengan anak yang bersekolah SD, sedangkan pendapat dari William, dan Finnochiaro serta Bonomo ini sesuai sekali dengan tingkata anak yang bersekolah SMA atau mahasiswa karena pengertian membaca disini bukan hanya dituntut untuk memahami informasi – informasi tetapi dapat mengambil dan memetik makna dari materi yang tercetak melainkan juga memiliki kemampuan dalam menyusun kontek yang tersedia guna membentuk makna.
Sebenarnya dalam hal membaca ini terdapat beberapa jenis misalnya : membaca intensif, membaca nyaring, membaca cepat, membaca dalam hati, membaca teliti, membaca pemahaman membaca ide, dan membaca sekilas namun kita tidak membicarakannya, yang paling penting adalah bagaiman caranya supaya anak – anak kita mempunyai kesenangan  membaca dan menjadikan sebagai kebiasaan karena banyak sekali manfaat yang dapat kita ambil dari kebiasaan membaca salah satunya akan menambah kecerdasan anak dalam berpikir dan menambah ilmu pengetahuan.
            Timbul suatu pertanyaan bagaimana cara memotivasi anak membaca ?  sebelum kita menjawab pertanyaan tersebut kita telusuri pengertian dari motivasi. Motivasi adalah sebuah dorongan atau alasan seseorang untuk melakukan sesuatu. Orang yang tidak mau bertindak sering kali disebut tidak memiliki motivasi. Motivasi itu bisa datang dari luar juga bisa dari dalam diri, namun pada dasarnya semua motivasi itu datang dari dalam diri, faktor luar hanyalah sebagai pemicu saja. Jadi dapat disimpulkan bahwa cara memotivasi anak untuk membaca adalah memberikan suatu dorongan dari luar kepada anak agar didalam diri anak tergerak untuk terbiasa dalam hal membaca.
            Adapun cara yang dapat kita lakukan agar anak termotivasi untuk membaca yaitu :    
1. Sering berkunjung ke toko buku.
Luangkan waktu untuk mengajak anak kita ke toko buku, biarkan anak sesuka hati memilih buku dan arahkan perhatiannya pada buku – buku yang sesuai dengan usianya bisa berupa buku cerita yang berisi gambar – gambar menarik sehingga anak tidak akan bosan dan akhirnya ia akan berminat untuk membacanya.   

2. Belangganan koran atau majalah.
Hal ini sangat besar pengaruhnya kepada anak apabila kita berlangganan koran  atau majalah karena apabila kita ia  suruh untuk mengambil koran tentu anak kita akan melihat terlebih dahulu, dan kita bisa memancingnya mungkin ada halaman yang dapat menarik perhatian anak kita dan kalau ia tertarik kita dapat bertanya atau menceritakan isi yang ada pada koran.

3. Berkunjung ke perpustakaan.
Hal ini tentunya agak sulit dilakukan, sebab kadang – kadang anak yang belum     
terbiasa membaca akan menolak namun kalau sudah terbiasa tentu tidak jadi  masalah sebab anak kita tentu akan senang sekali karena buku – buku yang ada
di perpustakaan sangat banyak sehingga ini akan membuat anak kita banyak
pilihan dan kita harus sabar untuk menunggu anak kita dalam memilih buku
yang dia senangi, dan kalau bisa kita buatkan kartu anggota perpustakaan untuk
melatih anak kita bertanggung jawab.

4. Buatkan perpustakaan mini di rumah anda
Apabila memungkinkan buatkan ruang perpustakaan disudut rumah anda tidak          
perlu besar dan lengkap setidaknya anda dan ia bisa menikmati suasana membaca
disana. Lama – lama ia akan terbiasa dengan suasana dan budaya membaca,
sehingga apabila ia mengingnkan buku untuk dibaca, ia akan keruang perpustakaan tersebut.

5. Kerja sama dengan pihak sekolah
Ini penting sekali karena dari sekolahlah anak kita memulai belajar membaca sehingga kita harus menjalin kerja sama yang baik apalagi sekolah yang memiliki perpustakaan sendiri tentunya sangat berpenagruh sekali terhadap kebiasaan membaca, guru harus membiasakan dan memanfaatkan perpustakaan yang ada di sekolah, sehingga anak akan terlatih dirumah dalam hal membaca.  
6. Reward.
Anak anda akan merasa senang sekali apabila anda memberikan penghargaan atas apa saja yang ia lakukan apalagi anda sudah berhasil membiasakan anak anda untuk membaca ini bisa anda lakukan apabila anak anda menemukan atau membaca buku yang baru, ini jangan sampai anda sia – sia kan sebab   anak anda akan selalu termotivasi untuk membaca buku yang baru atau hal-hal yang bersifat asing karena anak selalu mempunyai sifat keingintahuan.

Demikian cara memotivasi anak anda untuk gemar membaca semoga anda dan kita semua dapat berhasil demi masa depan tunas-tunas bangsa, bukankah membaca itu membuka cakrawala berpikir dan menambah kecerdasan seseorang karena dengan membaca dari yang tidak kita ketahui menjadi tahu, maka mari kita  budayakan untuk membaca untuk anak – anak kita.
   


                                                                        Penulis
                                                                        Pengajar/ guru di SDN Semangat Dalam 2
                                                                        Kecamatan Alalak
                                                                        Kabupaten Barito Kuala