Memotivasi Anak Membaca
Oleh :Rahmat,S.Pd.
Seperti yang
kita ketahui bahwa ada empat aspek pada pelajaran bahasa Indonesia yaitu : 1.
Mendengarkan, 2. Berbicara, 3. Membaca, dan 4. Menulis. Dari keempat aspek itu
tidak dapat dipisahkan karena saling berhubungan dan saling tunjang – menunjang
maka hal ini tentu harus dikuasai oleh semua manusia sebab kalau salah satu
tidak dikuasai tentu akan mengalami hambatan dalam kehidupan terutama sekali
bagi anak – anak yang menempuh pendidikan.
Kalau kita bagi dari empat aspek menjadi dua
maka aspek mendengarkan dan berbicara sebenarnya tidak perlu kita pelajari
sebab manusia sudah sejak lahir dikodratkan bisa mendengar dan bisa berbicara
kecuali bagi anak yang mengalami kelainan yaitu tuna rungu atau tuna wicara, sedangkan aspek membaca dan
menulis semua manusia harus mempelajarinya baik dari jalur pendidikan formal maupun non formal, karena
manusia kalau tidak bisa membaca dan menulis akan terkucil dan boleh dikatakan
manusia yang buta huruf.
Pada tulisan ini
penulis hanya membahas satu aspek pelajaran bahasa Indonesia saja yaitu tentang
membaca dan bagaimana cara memotivasi anak supaya rajin dan tidak bosan
membaca.
Semua makhluk Allah dimuka bumi ini dalam hal membaca harus melalui proses
belajar hanya ada satu makhluk Allah yang
bisa membaca tidak melalui proses belajar
yaitu : nabi besar Muhammad S.A.W. ini dapat kita baca pada kitab suci
Al Quran surah
AL-Alaq yang
artinya(ayat 1,
3,
...........................................................................................................................................
4,
...........................................................................................................................................
Dan
5.................................................................................................................................
)
yang artinya,“ 1. Bacalah dengan
(menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, 3. Bacalah dan Tuhanmulah Yang Maha
Pemurah, 4. Yang mengajar manusia dengan perantaraan kalam, 5. Dia mengajarkan
kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
Dari keterangan
Al Quran tadi jelas sekali bahwa manusia harus bisa membaca dan ini sangat
ditekankan sekali terbukti setelah nabi besar Muhammad S.A.W. bisa membaca maka
semua penduduk pada jaman nabi sudah
terbebas dari buta huruf dan perkembangan akhlak manusia semakin baik. Berarti
membaca memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia tampaknya
sudah kita pahami bersama.
Sekarang timbul
pertanyaan apa yang dimaksud membaca ? jawaban atas pertanyaan tersebut akan
sangat luas dan beragam, bergantung dari sudut man kita hendak meninjaunya.
Para pakar hingga saat ini umumnya masih memberikan batasan yang berbeda-beda.
Menurut William, membaca harus ada harus unsur pemahaman (understanding), sebab
kegiatan membaca yang tidak disertai dengan pemahaman bukanlah kegiatan
membaca. Menurut Anderson membaca adalah sebagai proses kegiatan mencocokkan
huruf atau melafalkan lambang-lambang bahasa tulis atau reading is
arecording and decoding process, sedangkan menurut Finnochiaro dan Bonomo membaca
sebagai proses memetik dan memahami arti atau makna yang terkandung dalam
bahasa tulis (reading is bringgingmeaning to and getting meaning from printed
or witten materia). Kalau boleh kita simpulkan dari beberapa pendapat para
pakar tadi bahwa sebenarnya pengertian membaca dapat digolongkan berdasarkan
usia yaitu : usia anak dari Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama / atau atas
dan usia Mahasiswa, sebab kalau pendapat dari Anderson jelas ini sesuai dengan anak
yang bersekolah SD, sedangkan pendapat dari William, dan Finnochiaro serta
Bonomo ini sesuai sekali dengan tingkata anak yang bersekolah SMA atau
mahasiswa karena pengertian membaca disini bukan hanya dituntut untuk memahami
informasi – informasi tetapi dapat mengambil dan memetik makna dari materi yang
tercetak melainkan juga memiliki kemampuan dalam menyusun kontek yang tersedia
guna membentuk makna.
Sebenarnya dalam
hal membaca ini terdapat beberapa jenis misalnya : membaca intensif, membaca
nyaring, membaca cepat, membaca dalam hati, membaca teliti, membaca pemahaman
membaca ide, dan membaca sekilas namun kita tidak membicarakannya, yang paling
penting adalah bagaiman caranya supaya anak – anak kita mempunyai
kesenangan membaca dan menjadikan
sebagai kebiasaan karena banyak sekali manfaat yang dapat kita ambil dari
kebiasaan membaca salah satunya akan menambah kecerdasan anak dalam berpikir
dan menambah ilmu pengetahuan.
Timbul
suatu pertanyaan bagaimana cara memotivasi anak membaca ? sebelum kita menjawab pertanyaan tersebut
kita telusuri pengertian dari motivasi. Motivasi adalah sebuah dorongan atau
alasan seseorang untuk melakukan sesuatu. Orang yang tidak mau bertindak sering kali disebut
tidak memiliki motivasi. Motivasi itu bisa datang dari luar juga bisa dari
dalam diri, namun pada dasarnya semua motivasi itu datang dari dalam diri,
faktor luar hanyalah sebagai pemicu saja. Jadi dapat disimpulkan bahwa cara
memotivasi anak untuk membaca adalah memberikan suatu dorongan dari luar kepada
anak agar didalam diri anak tergerak untuk terbiasa dalam hal membaca.
Adapun
cara yang dapat kita lakukan agar anak termotivasi untuk membaca yaitu :
1. Sering berkunjung ke toko buku.
Luangkan waktu untuk mengajak anak kita ke
toko buku, biarkan anak sesuka hati memilih buku dan arahkan perhatiannya pada
buku – buku yang sesuai dengan usianya bisa berupa buku cerita yang berisi
gambar – gambar menarik sehingga anak tidak akan bosan dan akhirnya ia akan
berminat untuk membacanya.
2. Belangganan koran atau majalah.
Hal ini sangat besar pengaruhnya kepada
anak apabila kita berlangganan koran
atau majalah karena apabila kita ia suruh untuk mengambil koran tentu anak kita
akan melihat terlebih dahulu, dan kita bisa memancingnya mungkin ada halaman
yang dapat menarik perhatian anak kita dan kalau ia tertarik kita dapat
bertanya atau menceritakan isi yang ada pada koran.
3. Berkunjung ke perpustakaan.
Hal ini tentunya agak sulit dilakukan,
sebab kadang – kadang anak yang belum
terbiasa membaca akan menolak namun kalau
sudah terbiasa tentu tidak jadi masalah
sebab anak kita tentu akan senang sekali karena buku – buku yang ada
di perpustakaan sangat banyak sehingga ini
akan membuat anak kita banyak
pilihan dan kita harus sabar untuk
menunggu anak kita dalam memilih buku
yang dia senangi, dan kalau bisa kita
buatkan kartu anggota perpustakaan untuk
melatih anak kita bertanggung jawab.
4. Buatkan perpustakaan mini di rumah
anda
Apabila memungkinkan buatkan ruang
perpustakaan disudut rumah anda tidak
perlu besar dan lengkap setidaknya anda
dan ia bisa menikmati suasana membaca
disana. Lama – lama ia akan terbiasa
dengan suasana dan budaya membaca,
sehingga apabila ia mengingnkan buku untuk
dibaca, ia akan keruang perpustakaan tersebut.
5. Kerja sama dengan pihak sekolah
Ini penting sekali
karena dari sekolahlah anak kita memulai belajar membaca sehingga kita harus
menjalin kerja sama yang baik apalagi sekolah yang memiliki perpustakaan sendiri
tentunya sangat berpenagruh sekali terhadap kebiasaan membaca, guru harus
membiasakan dan memanfaatkan perpustakaan yang ada di sekolah, sehingga anak
akan terlatih dirumah dalam hal membaca.
6. Reward.
Anak anda akan
merasa senang sekali apabila anda memberikan penghargaan atas apa saja yang ia
lakukan apalagi anda sudah berhasil membiasakan anak anda untuk membaca ini
bisa anda lakukan apabila anak anda menemukan atau membaca buku yang baru, ini
jangan sampai anda sia – sia kan sebab anak anda akan selalu termotivasi untuk
membaca buku yang baru atau hal-hal yang bersifat asing karena anak selalu
mempunyai sifat keingintahuan.
Demikian cara memotivasi anak anda untuk gemar membaca semoga anda dan kita
semua dapat berhasil demi masa depan tunas-tunas bangsa, bukankah membaca itu
membuka cakrawala berpikir dan menambah kecerdasan seseorang karena dengan
membaca dari yang tidak kita ketahui menjadi tahu, maka mari kita budayakan untuk membaca untuk anak – anak
kita.
Penulis
Pengajar/
guru di SDN Semangat Dalam 2
Kecamatan
Alalak
Kabupaten
Barito Kuala